Jumat, 06 Juli 2012

Bentuk Gaya Belajar


Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik
       Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu : “modalitas visual, auditori atau kinestetik  Walaupun masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya”.
1. Visual (belajar dengan cara melihat)
          Berbicara dengan cepat. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak  dititik beratkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis.
       Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar - gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan - tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil – detilnya untuk mendapatkan informasi.
Ciri – cirri gaya belajar visual :
Bicara agak cepat
Mementing kan penampilan dalam berpakaian / presentasi
Tidak mudah terganggu oleh keributan
Mengingat yang dilihat, dari pada yang di dengar
Lebih suka membaca dari pada dibacakan
Pembaca cepat dan tekun
Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata - kata
Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
Lebih suka music dari pada seni
Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan seringkali minta bantuan orang untuk mengulanginya
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual :
1. Gunakan materi visual seperti, gambar - gambar, diagram dan peta.
2. Gunakan warna untuk melihat hal penting.
3. Ajak anak untuk membaca buku – buku berilustrasi.
4. Gunakan multi-media (contohnya: computer dan video).
5. Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide – idenya kedalam gambar.
2. Auditori (belajar dengan cara  mendengar)
            berbicara sedang – sedang saja, Siswa yang bertipe  auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang di sampaikan melalui tone suara, pitch ( tinggi rendahnya ), kecepatan berbicara dan hal –hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak –anak seperti ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Ciri – cirri gaya belajar auditori :
     Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
Penampilan rapi
Mudah terganggu oleh keributan
Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang di diskusikan dari pada yang di lihat
Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
Biasanya ia pembicara yang fasih
Lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskannya
Lebih suka guruan lisan dari pada membaca komik
Mempunyai masalah dengan pekerjaan - pekerjaan yang melibatkan Visual
Berbicara dalam irama yang terpola
Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori :
1. Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
2. Dorongan  untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
3. Gunakan music untuk mengajarka nanak.
4. Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
5. Berikan anak materi pelajaran ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
            Berbicara lebih lambat. Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam - jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangat lah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar